Wednesday, January 6, 2010

Bangunan Tua Jejak Sejarah dan Budaya Bangsa


Kantor Pos Yoyakarta

Indonesia, dengan letaknya yang strategis dan kekayaan alamnya yang berlimpah, mengundang berbagai transaksi perdagangan dari Eropa, Arab, India dan China. Posisi ini menjadikan Indonesia pusat perdagangan yang ramai dan pelabuhan yang sibuk. Tempat bertemu dan berlebur berbagai kultur dan jamaknya etnisitas menambah kaya sejarah bangsa. Indonesia adalah sebuah bangsa yang mempunyai banyak potensi untuk menjadi yang maju dan besar.

Bangunan-bangunan yang berkualitas berhasil menjadi koneksi antara visi kreatornya, impian sang pengguna atau orang yang tinggal di dalamnya menyatu dengan alam sekitarnya, dilatarbelakangi konseptual environmental metafisika, teologi dan filosofi merupakan hasil arsitektural awal yang menunjukan kemakmuran dan kesejahteraan manusia. Ditambah dengan nilai historisnya, menjadikan bangunan-bangunan tua kekayaan negara yang tak ternilai. Bangunan-bangunan tua mendapat kehormatan dan perhatian khusus di negara-negara maju lainnya atas konsiderasi fundamental. 


Sudah menjadi tugas kita sebagai generasi muda untuk dapat melestarikan peninggalan besejarah tersebut. tapi kita lihat sekarang justru banyak sekali yang tidak terurus bahkan dibongkar. Menjadikan  tua dengan perpaduan modern merupakan keharusan terkait dengan perawatan yang membutuhkan cukup banyak biaya.

Bank Indonesia Solo
Yang terpenting adalah kita sebagai bangsa yang besar harus mampu melestarikan budaya luhur bangsa yang merupakan peninggalan bersejarah yang tidak tergantikan.

Program restorasi atau  pemugaran bangunan tua merupakan agenda nasional untuk menjaga orisinalitas dan perawatan peninggalan sejarah bangsa. Peringatan dan perayaan sejarah tidak selamanya terlukiskan indah penuh kemenangan, di dalamnya juga terkandung sejarah yang hitam dan penuh perjuangan menjadikan arsitektur bangunan tua mendapat tempat yang sangat istimewa pada kemajuan bangsa.
 
Bank Indonesia Yogyakarta 
Anak bangsa yang terbuai dengan mimpi dengan sendiri telah menjadi musuh terbesar bagi dirinya. Sibuk berjuang untuk menjadi yang terbaik sehingga lupa akan akar-akar yang menjadikannya. Sejarah ada karena tidak semua harus kita jalani sendiri. Dengan adanya kesadaran untuk belajar dari masa lampau, kita baru bisa membangun sejarah baru yang lebih baik, tanpa harus mengulang yang lama

Kultur yang rapuh dibangun tanpa jati diri dan kesadaran untuk belajar dari masa lalunya. Bangunan tua yang bercerita tentang masa lalu, sekarang dan masa depan tentang sebuah bangsa sedang menunggu untuk diselamatkan dari kerapuhannya.


Lawangsewu Semarang





No comments:

Post a Comment